E-procurement

E-procurement is ………..

E-Procurement (Electronic Procurement) merupakan suatu mekanisme proses pengadaan barang/jasa, monitoring & tracking status proses, tracking kinerja/performance, dan pemberdayaan supplier/vendor/kontraktor dengan memanfaatkan aplikasi berbasis internet.
Mekanisme dalam e-procurement yang pertama yaitu menyusun strategi serta penentuan kebijakan dan standar prosedur di bidang pengadaan barang/jasa. Kemudian pembinaan dan pengembangan SI serta pengawasan penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa Pemerintah secara elektronik. Selanjutnya Koordinasi dan sinkronisasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa, dan yang terakhir Penyiapan masukan kepada Departemen Keuangan dan Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.

Ada beberapa manfaat yang bisa kita dapat dari e-procurement, manfaat tersebut diantaranya :
Proses pengadaan barang/jasa menjadi lebih mudah;

  • Menghemat biaya administrasi pengadaan, serta biaya penggunaan bahan habis pakai;
  • Mempercepat proses pengadaan barang/jasa;
  • Mendapatkan harga dan produk barang/jasa yang lebih kompetitif dengan semakin banyaknya peserta yang mendaftarkan diri mengikuti pelelangan;
  • Meningkatkan transparansi dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
  • Selain terbukti bisa mengurangi korupsi, kolusi dan sejenisnya, e-procurement juga bermanfaat dalam memberikan harga pasar yang wajar sehingga tak ada lagi kantor pemerintah yang “tertipu”.

Dalam pelaksanaanya e-procurement juga memiliki beberapa kendala diantaranya : Keharusan memilih harga terendah, Pengadaan barang/ jasa yang bersifat sulit diukur, Begitu besarnya sorotan publik (masyarakat dan lembaga penyidik) dan makin banyaknya peserta lelang, Belum adanya peraturan hukum yang memayungi proses e-procurement, dan Rendahnya komitmen pemimpin lembaga pemerintah untuk mengadakan barang/ jasa secara transparan baik secara konvensional atau elektronik.

Dalam pengintegrasiannya e-procurement juga harus memiliki strategi dalam proses bisnis perusahaan. Perusahaan harus pintar-pintar dalam bernegosiasi dalam melakukan pembelian sehingga pada akhirnya juga bisa menguntungkan perusahaan itu sendiri.

Contoh bagaimana implementasi e-procurement dalam perusahaan :

Perusahaan yang bisa di ambil sebagai contoh yaitu PT. Pertamina (Persero). PT Pertamina merupakan salah satu perusahaan yang mengimplementasikan e-procuremenet pada proses bisnis perusahaannya, guna penghematan biaya dan peningkatan keuntungan. E-Procurement Pertamina dilakukan sesuai dengan tuntutan transformasi dalam sistem pengadaan barang dan jasa. Implementasi e-procurement di Pertamina ini sejalan dengan keinginan untuk melaksanakan kegiatan secara Good Corporate Governance (GCG). Dengan adanya sistem e-procurement di Pertamina, maka siapapun, dimanapun, dan kapanpun setiap client Pertamina dapat mengaksesnya meskipun vendor yang telah mendaftarkan perusahaannya di Pertamina sedang berada di luar Pulau Jawa.

Dengan keberadaan sistem e-procurement, maka cakupan sistem pengadaan barang dan jasa di Pertamina menjadi jauh lebih luas jika dibandingkan dengan sistem manual yang dijalankan selama ini. Hal ini juga sesuai dengan wilayah operasional perusahaan yang menjangkau hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Pengimplementasian e-procurement di Pertamina sudah cukup bagus dan dapat diakomodir dengan baik oleh supplier dan mitra kerja Pertamina. Dengan adanya sistem e-procurement ini maka kemudahan dan efisiensi waktu dapat dicapai. Misalnya untuk proses yang umumnya harus memakan waktu selama beberapa hari dapat diselesaikan hanya dalam beberapa jam saja. Hal ini disebabkan oleh karena adanya beberapa tahapan yang tidak membutuhkan kehadiran vendor secara langsung (face to face). Vendor yang bersangkutan cukup hanya dengan meng-apply melalui internet saja.

Categories: Uncategorized | Leave a comment

Post navigation

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.